Humas (Man) 1 Trenggalek (10/02/21) Masyarakat Indonesia sedang menghadapi wabah Covid-19. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah tidak menambah korban dengan cara tidak menyebarkan virus tersebut.
Pemerintah Indonesia saat ini sudah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. mulai dari himbauan 3M
Hanya saja berkaca pada adanya ledakan-ledakan setelah libur panjang, kembali pemerintah menyarankan seluruh elemen masyarakat kini menambah 2 aksi lagi menjadi 5M yakni menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Mobilitas, interaksi penduduk yang tinggi, keramaian kerumunan ini terbukti dalam riset studi epidemiologi terakhir menjadi pemicu ledakan-ledakan kasus perburukan pandemi di satu negara atau wilayah.
Makna gerakan 5M protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi 3M. yaitu:
1. Memakai masker
2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
3. Menjaga jarak,
4. Menjauhi kerumunan, serta
5. Membatasi mobilisasi dan interaksi
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Trenggalek Ahmad Basuki menyampaikan himbauan langsung dalam beberapa pertemuan acara terbatas bahwa 5 M tersebut adalah bentuk ikhtiar bersama dalam memutus mata rantai penyebaranya, mengingat hampir satu tahun berjalan sekolah termasuk madrasah belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka mengingat kembali banyaknya cluster atau kasus baru di keluarga dan perkantoran kususnya ditrenggalek
Saya sebagai pimpinan mengajak dan menghimbau kepada seluruh guru dan staf adminsitrasi mulai hari ini di lingkungan Madrasah agar mematuhi kelima poin tersebut. Terlebih poin ke 5, mengurangi mobilitas. Jadi apabila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Meski tubuh kita sehat dan tidak ada gejala sakit, karena menjaga lebih baik dari pada mengobati.” Ajak Kepala.
Disampaikan juga bahwa pembelajaran tatap muka saat kedepan jika dimungkinkan juga harus mengutamakan kesehatan baik siswa dan guru. Selanjutnya prokes covid-19 harus tetap dipatuhi dengan disiplin di lingkungan madrasah,tandas beliau.